ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN
A.
ILMU
PENGETAHUAN
Secara umum, Pengertian ilmu pengetahuan adalah suatu sistem
berbagai pengetahuan yang didapatkan dari hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang
dilakukan secara teliti dengan menggunakan metode-metode tertentu. Secara
etimologi, ilmu berasal dari bahasa arab dari kata ilm yang berarti memahami,
mengerti, atau mengetahuai. Jadi dapat artikan bahwa ilmu pengethuan adalah
memahami suatu pengetahuan.
Pengertian Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan alam
manusia. Sedangkan Pengertian Pengetahuan adalah informasi yang telah diproses
dan diorganisasikan untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman
yang terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan ke dalam masalah/proses bisnis
tertentu.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli di Indonesia,
antara lain sebagai berikut:
a. Moh. Hatta
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur
tentang pekerjaan hukum umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang
sifatnya sama baik dilihat dari kedudukannya maupun hubungannya.
b. Dadang Ahmad
S
Adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus
menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
c. Mappadjantji
Amien
Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan,
bersumber dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek
pengamatan, metode, dan media komunikasi membentuk sains baru dengan tujuan
untuk memahami semesta untuk memanfaatkannya dan menemukan diri untuk menggali
potensi fitrawi guna mengenal Allah.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli di Luar Negeri,
yakni:
a. Asle
Montagu
Adalah sebagai pengetahuan yang disusun dalam satu sistem
yang berasal dari pengalaman, studi dan percobaan yang telah dilakukan/dipakai
untuk menentukan hakikat prinsip tentang hak yang sedang dipelajari.
b. V.Afayanev:
Menurut V. Afayanev
Adalah pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat dan
pikiran.
c. Ralp Ross
dan Ernes Van Den Haag
Menurut Ralp Ross dan Ernes Van Den Haag dalam bukunya yang
berjudul The Fabric of Society, bahwa ilmu memiliki kriteria empiris, rasional
umum, kumulatif, dan keempatnya serentak terpenuhi.
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh
setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya (memelajari, meneruskan,
menolak/menerima serta mengubah/menambah suatu ilmu). Untuk mencapai suatu
pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah,
yang meliputi empat hal yaitu :
1. Tidak ada
perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang
obeyktif .
2. Selektif,
artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung
oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
3. Kepercayaan
yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam
budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4. Merasa
pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai
kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
B.
TEKNOLOGI
Secara umum, pengertian teknologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang keterampilan dalam menciptakan alat, metode
pengolahan, dan ekstraksi benda, untuk membantu menyelesaikan berbagai
permasalahan dan pekerjaan manusia sehari-hari.
Terdapat pengertian teknologi menurut para ahli, yaitu:
a. Iskandar
Alisyahbana
Menurut Iskandar Alisyahbana, pengertian teknologi adalah
cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan
akal, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau mebuat lebih ampuh
anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia.
b. Manuel
Castells
Menurut Manuel Castells, pengertian teknologi adalah suatu
alat, aturan, dan prosedur penerapan pengetahuan ilmiah untuk pekerjaan
tertentu dalam kondisi yang dapat memungkinkan pengulangan.
c. Gary J.
Anglin
Menurut Gary J. Anglin, arti teknologi adalah penerapan
ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan
mensistem untuk memecahkan masalah manusia.
d. Jacques
Ellil
Menurut Jacques Ellil, pengertian teknologi adalah
keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi
dalam setiap kegiatan manusia.
e. Merriam
Webster
Menurut kamus online Merriam Webster, pengertian teknologi
adalah penerapan pengetahuan praktis khususnya di bidang tertentu; cara
menyelesaikan tugas terutama menggunakan proses teknis, metode, atau
pengetahuan; dan aspek khusus dari bidang usaha tertentu.
Terdapat ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat, yaitu:
a. Rasionalistas,
artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan
dengan perhitungan rasional.
b. Artifisialitas,
artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
c. Otomatisme,
artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.
Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi
kegiatan teknis.Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
d. Monisme,
artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
e. Universalisme,
artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat
menguasai kebudayaan.
f.
Otonomi, artinya teknik berkembang menurut
prinsip-prinsip sendiri.
Ciri-ciri teknologi barat adalah sebagai berikut:
1. Bersifat
Intensif pada semua kegiatan manusia.
2. Cenderung
bergantung pada sifat ketergantungan.
3. Selalu
berpikirbahwa barat adalah pusat dari segala teknologi.
C.
ILMU
PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN NILAI
Ilmu Pengetahuan adalah sesuatu yang secara teratur diperoleh
dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis,
empiris, umum dan akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi
penerimanya.
Teknologi adalah sesuatu yang berhubungan dengan proses
produksi, menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja
dan keterampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan
kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu
berharga atau berguna bagi kehidupan manusia.
D.
KEMISKINAN
Pengertian kemiskinan adalah suatu kondisi di mana standar
hidup seseorang benar-benar tidak ada atau tidak ada. Dalam istilah kualitatif,
konsep kemiskinan adalah kondisi yang tidak pantas untuk kehidupan manusia.
Dampak kemiskinan terkait erat dengan masalah kesejahteraan
dan tingkat minimum yang mendukung standar hidup suatu negara. Kemiskinan telah
menjadi masalah global, dengan umat paroki hidup di bawah garis kemiskinan di
semua negara.
Berikut pengertian kemiskinan menurut para ahli, yaitu:
a. Reitsma dan
Kleinpenning
Memahami kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang atau
seseorang untuk memenuhi kebutuhan material dan immaterial mereka.
b. Faturachman
dan Marcelinus Molo
Memahami kemiskinan adalah ketidakmampuan satu atau lebih
orang (rumah tangga) untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
c. Hall dan
Midgley
Kemiskinan adalah keadaan kelangkaan sosial dan material yang
dapat membuat seseorang atau individu hidup dengan standar kehidupan yang layak
atau keadaan di mana seseorang atau individu mengalami kerugian relatif
dibandingkan dengan yang lain.
d. Friedman
Definisi kemiskinan, menurut Friendman, adalah ketimpangan
dalam kemampuan untuk mengartikulasikan kekuatan sosial yang dapat terdiri dari
sumber daya keuangan, kebijakan sosial, barang atau jasa, aset, jaringan
sosial, informasi, pengetahuan dan keterampilan.
e. Imamat
Memahami kemiskinan adalah kurangnya barang dan jasa yang
diperlukan untuk mencapai standar hidup yang layak.
Ciri-ciri manusia yang hidup di bawah garis kemiskinan,
antara lain:
1. Tidak
memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dan
lain-lain.
2. Tidak
memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri,
seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
3. Tingkat
pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.
4. Kebanyakan
tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5. Banyak yang
hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.
Fungsi Kemiskinan
1. Kemiskinan
menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat,
berbahaya, namun dibayar murah. Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan
got-got yang mampet, membuang sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di
pertambangan yang tanahnya mudah runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang terjadi
bila orang miskin tidak ada. Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor,
pembangunan terbengkalai, banyak kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan
kotor dan berbahaya yang memerlukan kehadiran orang miskin.
2. Kemiskinan
memperpanjang nilai-guna barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak pakai
dapat dijual (diinfakkan) kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang
hampir busuk, sayuran yang tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau
dimanfaatkan) untuk orang-orang miskin.
3. Kemiskinan
mensubsidi berbagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya.
Pegawai-pegawai kecil, karena dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan
akibatnya melipatgandakan keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras
mereka untuk mensubsidi orang-orang kota.
4. Kemiskinan
menyediakan lapangan kerja. Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang
kredit, aktivis-aktivis LSM yang menyalurkan dana dari badan-badan
internasional, dan yang pasti berbagai kegiatan yang dikelola oleh departemen
sosial. Tidak ada komoditas yang paling laku dijual oleh Negara Dunia Ketiga di
pasar internasional selain kemiskinan.
5. Memperteguh
status sosial orang kaya. Perhatikan jasa orang miskin pada perilaku
orang-orang kaya baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos
kepadanya.Nyonya-nyonya dapat menunjukan kekuasaannya dengan memerintah
inem-inem mengurus rumah tangganya.
6. Bermanfaat
untuk jadi tumbal pembangunan. Supaya tidak menganggu ketertiban dan keindahan
kota, pedagang kakilima bila mengganggu lalu lintas ditertibkan (ditangkap,
dagangannya diambil, dan kerugiannnya tidak diganti).
SUMBER-SUMBER
https://artikelsiana.com/pengertian-ilmu-pengetahuan-fungsi/
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/4-hal-sikap-yang-ilmiah/
Komentar
Posting Komentar